Aturan Main Dalam Hidup

Published by

on

Hidup ini memang lumayan banyak rumitnya, padahal cara mainnya sederhana saja.

Coba hayati dan renungi baik-baik setiap rutinitasmu, mulai dari bangun tidur.

Untuk pengingat saja, barangkali sama-sama lupa.


Di masa ini ada banyak sekali distraksi. Berusahalah fokus, buang semua yang enggak perlu.


Kalau enggak ada tujuan yang jelas, jangan dilakukan. Fokus.

  • Dikit-dikit cek WA
  • Cuma lagi diam sebentar, buka medsos
  • Enggak ada perlu, scrolling hp enggak jelas
  • dst … dst

Apa yang emang harus/akan kamu lakukan, lakukan itu saja. Jangan mampir-mampir.

Contoh mampir:

  • Mau upload story jualan, malah intip-intip postingan/story lain.
  • Ada perlu mau chat/telpon seseorang, malah intip-intip chat grup dsb.
  • Niat hati mau nge-email seseorang, malah baca-baca newsletter.
  • dll

Yang harus kamu lakukan adalah tetap menjalani hidup dan segera melaksanakan rutinitas.

Terlalu memikirkan apa yang akan dipikirkan orang lain, itu buang-buang waktu dan tenaga. Malah, itu bisa menghalangi kita dari tujuan.

  • Yang melihatmu belum tentu mengenalmu. Mereka seringnya hanya berlalu.
  • Kalaupun mengenalmu, mereka juga punya urusannya sendiri. Boleh jadi tidak akan peduli.
  • Andaikan “peduli”, kamu yang jelas lebih tahu urusanmu.

Pikirkan baik-baik. 

Berapa banyak hal tertunda/tidak terlaksana hanya karena orang-orang yang ada di kehidupanmu saja enggak.

Kamu enggak seharusnya terkurung dan terjebak.


Apa yang kamu ingat saat itu, itulah yang mestinya kamu catat/lakukan.

Jangan membebani diri dengan berusaha mengingat-ingat yang samar atau masih jauh. Mungkin belum waktunya, atau mungkin memang bukan momennya.

Hemat waktumu. Jadilah satset.


Medsos lebih dominan berupa racun.

Seperti camilan, sesekali mungkin tak apa. Yang jelas, ia bukan makanan pokok.

Sering-seringlah membaca. Konsumsi banyak buku.

Mungkin itulah yang membuat remaja sekarang berotak tumpul, padahal orang tua mereka pemikirannya tajam.

Penjelasannya:

Jika yang kita konsumsi aktif/bergerak, otak akan menjadi pasif.

Jika yang kita konsumsi pasif/diam, otak akan menjadi aktif.

Scrolling medsos enggak jelas, otak jadi pasif. Berasa terbius untuk scrolling terus, tanpa tujuan. Hanya haha-hihi, oh, wow, dsb.

Membaca buku, otak jadi aktif. Berusaha mencerna kalimat, memahami konteks, menerjemahkan istilah, mempelajari hal, menambah kosakata dan istilah, dst.

Kentara sekali perbedaan orang dulu dan sekarang, kalau benar-benar kamu perhatikan.


Kenapa fokus menjadi sangat-sangat penting?

Karena Hukum Pareto berlaku.

Ilustrasinya seperti ini:

Singkatnya, selama ini kita mungkin telah melakukan 80% macam hal. Tapi semua itu hanya memberikan dampak 20% ke kehidupan kita.

Sebaliknya pula: meski hanya 20% usaha yang kita lakukan, tapi ternyata mampu memberikan dampak sampai 80% ke kehidupan kita.

Tidak masalah ketika kita mengeksplorasi banyak hal di awal, mencoba berbagai macam hal baru, dll.

Tapi saat tujuan kita mulai jelas, perlahan kita harus mulai belajar menyingkirkan hal-hal yang tidak mengantarkan kita ke tujuan.

Kekuatan sebenarnya bukan dengan mampu melakukan segalanya, tapi dengan mampu mengatakan “tidak” untuk hal-hal yang tidak berguna.

Bill Gates menjadi triliuner karena software-nya.

Mark karena medsosnya.

Jack Ma & Bezos karena e-commerce-nya.

Elon karena teknologinya.

Rockefeller karena minyaknya.

Buffett karena ilmu investasinya.

Dokter hebat saja pasti bergelar spesialis (fokus).

Mereka mengakar kuat di bidangnya masing-masing, karena fokus.

Enggak ada yang salah dengan apa yang kamu lakukan sekarang. Enggak harus buru-buru. Enggak harus saat ini.

Proses yang sedang kamu jalani saat ini juga merupakan jalan menuju pintu fokus tersebut.


Selesai dipakai, kembalikan ke tempat semula.

Tidak dipakai lagi, letakkan.

Tidak berniat memakainya, jauhkan.

Jangan membebani diri dengan hal yang enggak perlu.

Kalau kamu bisa bekerja lebih baik dengan tangan kosong, jangan menenteng ransel berat yang tidak kamu butuhkan.


Hari ini kita mungkin bisa tertawa di atas awan, tapi bukan tidak mungkin esoknya kita akan terbenam di dasar lautan–naudzubillah.

Artinya apa?

Jangan berekspektasi lebih kepada siapa pun. Dan untuk diri sendiri, jangan sombong.

Orang bisa melakukan kecerobohan fatal, membuat keputusan keliru, menyinggung perasaan orang lain, tertimpa musibah, salah bersikap, dll.

Jangan menyanjung orang terlalu tinggi, dan jangan meremehkan siapa pun. Semua bisa berubah.


Suka tulisan saya? Kemungkinan besar, kamu akan dengan senang hati mentraktir saya kopi 😁

#JalankeManaAja kaosnya 📲 ABUMUDA

Referensi + review wisata paling lengkap 📲 NATFLO

Buat bekalmu #merintishidup 📲 Aset Hidup

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai